Dilalah dan Dalalah

Membedakan dan petunjuk

Membedakan dan petunjuk

Dalalah dalil : petunjuk 
Jangan pernah di pisahi dan dijauhi orang alim karena orang alim itu juru bicara tuhan dan Rasulullah mereka golongan Irsyad atau menunjukkan jalan lurus cerdas meurus agama .
Jangan lalai dengan tuhan dan rasulnya agar menjadi pribadi yg bertaqwa 
Yg dimaksud taqwa disini adalah ber adab berakhlak disebutkan dalam Al washoya an Nafi,ah bahwa habib Alwi Al Haddad berkata: jangan kau ikuti didunia ini terkecuali ahli agama, ahli kebaikan dalam seluruh perkara
Orang yang mengejar harta lupa akhirat maka sesat orang nya 
Orang yang mengurus dunia namun tidak ada mengurus akhirat maka dia adalah warisnya qorun bukan pewaris Rasulullah.
Jangan mengikuti kerjaan orang yahudi apalagi ikut ikutan dalam merayakan tahun baru 
Sebab menurut beberapa ulama
Meniup terompet tasabbuh orang yahudi 
Main bakar Bakaran seperti bakar ayam dimalam tahun baru dan bakar jagung itu tasabbuh orang majusi penyembah api...
Bermusik musik membunyikan lonceng lalu bersenang ria dalam kelalaian maka tasabbuh dengan orang Nasrani ..didalam i,a'natholibin juga di sebut kan ..

Menyerupai orang kafir dalam perayaan mereka. Misalnya, orang kafir merayakan kelahiran Isa (dalam natal),tahun baruan  maka jika ikut  merayakannya berarti sudah menyalahi aturan agama Islam. 
Jadi tidak boleh tasyabbuh dalam hal perayaan orang kafir.
Maka menurut salah satu guru penulis jalan terbaik nya adalah ikuti lah cara Islam jangan mengikuti cara agama orang lain...
Jika kita gembira menyambut tahun Baru Islam itu sangat bagus ..dan memang di suruh oleh agama mensyiarkan Islam se agung agungnya.. seperti hari besar hari raya idul adha ... menghidupkan nisfu sya,ban .. membesarkan tahun baru Islam bulan Hijriyah.. membesarkannya maulid dan isra,mi,Raj nabi Muhammad Saw.
Menghidupkan bulan ramadhan..

Tampa disadari Memang cara yahudi wan nasrani merusak potensi generasi muda secara halus Tampa kita sadari terus menerus berjalan ..
Seperti hanya bakar bakar jagung saja 
Padahal sama saja konteks nya main bakar Bakaran api layaknya halnya orang majusi penyembah api .
Ada juga seperti main musik musik DJ house music .membunyikan lonceng.. dan lain lain ..
Tampa disadari anak anak kita generasi muda dicuci otak nya agar mengikuti jejak Israel Yahudi walaupun judulnya hanya bakar jagung sahaja .. belum lagi dari segi pakaian..cara busana..cara bergaul ..cara berbicara yg menyalahi islami mereka..padahal dalam hal ini dilaknat oleh agama Islam kita. 
Lain halnya jika dalam hal ber muamalah maka boleh kita berhubungan kerja dan sosialisasi.
Karena dalam sejarah disebut kan bahwa Rasulullah sering ber muamalah kepada kaum yahudi dan kafir Quraisy zaman dahulu .. seperti jual beli parfum ... pakaian..masalah perniagaan..
Namun jika dalam ibadah Islam dengan tegas menyatakan lakumdinukum waliadin..

Dan ingat lah ..Nabi melarang kita menganggu orang kafir zindi .. orang kafir yg tidak menggangu Islam..
Lain hal nya kafir hindi seperti sibangsat  Israel yahudi wa Nasrani yg terang terangan memusuhi Islam saudara saudara kita di Palestina.
Jangan lupa untuk selalu mendoakan saudara saudara Islam kita juga yg ada di Palestina sepaling tidak dengan mengirimkan doa surat Al Fatihah semoga saudara muslim kita di Palestina diberi kan kekuatan dan pertolongan..

Jika kita bisa bersikap ataswib maksudnya secepatnya jangan menunda-nunda berbuat kebaikan..jika mampu kita lakukan sekarang maka lakukan lah ...dan jika kita bisa mampu untuk tidak bertasabuh mengikuti program dan gaya orang kafir maka jauhilah sejauh jauhnya...tak ada gading yg Tak retak dan tak ada manusia yang luput dari segala kesalahan namun bagaimana agar kita tidak berputus asa dari Rahmat Allah untuk selalu semangat memperbaiki kekurangan-kekurangan diri sebagai abdi ilahi  sehingga menjadi pribadi yg berkualitas disisi Allah SWT.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari no. 7319)

Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani ?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).

Imam Nawawi rahimahullah ketika menjelaskan hadits di atas menjelaskan, “Yang dimaksud dengan syibr (sejengkal) dan dziroo’ (hasta) serta lubang dhob (lubang hewan tanah yang penuh lika-liku), adalah permisalan bahwa tingkah laku kaum muslimin sangat mirip sekali dengan tingkah Yahudi dan Nashroni. Yaitu kaum muslimin mencocoki mereka dalam kemaksiatan dan berbagai penyimpangan, bukan dalam hal-hal kekafiran mereka yang diikuti. Perkataan beliau ini adalah suatu mukjizat bagi beliau karena apa yang beliau katakan telah terjadi saat-saat ini.”  (Syarh Muslim, 16: 219)

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :  
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031.) 

 

#hikmah

Index

Berita Lainnya

Index